Pengabdian Bukan Seremonial: Harmoni Mahasiswa dan Desa dalam Mewujudkan Generasi Emas
Suasana kebersamaan begitu terasa ketika mahasiswa bersama warga Tanjungsari menggelar rangkaian kegiatan salah satunya Upacara HUT RI Ke 80. Momentum kebangsaan menjadi warna dominan, terlihat dari dominasi pakaian merah putih yang dipakai oleh seluruh peserta, melambangkan jiwa nasionalisme dan persatuan. Kehadiran mahasiswa tidak hanya disambut dengan hangat, tetapi juga melahirkan energi baru: warga merasa diperhatikan, sementara mahasiswa belajar nilai luhur dari masyarakat desa kebersahajaan, kerja sama, dan gotong royong.
Salah satu fokus utama kegiatan adalah memberikan edukasi kreatif bagi anak-anak di SDN 3 Kupang Kelas III. Lewat kegiatan menggambar, bercerita, hingga menulis, anak-anak diajak untuk berani berekspresi dan menumbuhkan imajinasi. Dengan semangat yang membara, karya sederhana mereka menjadi simbol harapan besar: bahwa pendidikan harus menembus batas ruang, waktu, dan latar belakang sosial. Kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan, tetapi juga menanamkan rasa percaya diri pada generasi muda.
Selain anak-anak, perhatian juga diberikan kepada para ibu dan perempuan desa. Melalui diskusi ringan, kegiatan kebersamaan, hingga pelatihan sederhana, mereka diberdayakan agar mampu berperan aktif dalam meningkatkan kualitas keluarga dan lingkungan. Semangat gotong royong yang terjalin antara mahasiswa dan ibu-ibu desa menghadirkan suasana penuh kekeluargaan. Hal ini membuktikan bahwa pemberdayaan perempuan adalah salah satu kunci kemajuan masyarakat.
Program “Pengabdian Masyarakat Peduli Desa” di Tanjungsari bukan hanya meninggalkan kenangan manis, tetapi juga jejak nyata dari kolaborasi yang membangun. Mahasiswa belajar bahwa ilmu yang mereka peroleh harus kembali ke masyarakat. Sementara itu, warga desa mendapatkan manfaat langsung dari kehadiran mahasiswa yang membawa energi positif. Lebih dari itu, kegiatan ini menegaskan bahwa desa adalah akar kekuatan bangsa. Dari desa lahir generasi penerus yang kelak akan menjadi pilar kemajuan Indonesia.
Dusun Tanjungsari, Desa Kupang, Kecamatan Jabon, menjadi saksi lahirnya harmoni antara Mahasiswa dan masyarakat. Program pengabdian ini bukan akhir, tetapi langkah awal menuju sinergi yang lebih luas. Dengan semangat kepedulian, gotong royong, dan nasionalisme, diharapkan kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk terus merawat desa, memberdayakan warganya, dan menumbuhkan generasi emas bangsa.
“Berdampak Bersama, Dikenang Selamanya”
.jpeg)


Komentar
Posting Komentar